SEJARAH PENDIRIAN
Sebelum dikenalnya Blok Tajug seperti
sekarang ini, yakni terdapat Pesantren Al-Ishlah Tajug, pada beberapa
dekade yang lalu telah dikenal terlebih dahulu adanya sebuah pesantren
kuno. Dahulu kala ada seorang tokoh kyai yang termasyhur, Ki Buyut
Sholeh, yang banyak menyedot simpatik masyarakat sehingga banyak
masyarakat yang ikut menuntut ilmu agama dari beliau. Karena itu,
berdirilah pemondokkan-pemondokkan kecil yang dibangun secara mandiri
oleh santri yang menuntut ilmu kepada sang kyai. Pondok-pondok kecil
mereka dirikan sebagai tempat mereka mukim seyampang mereka belajar
agama di Blok ini.
Tergugah oleh memori tersebut, para tokoh
masyarakat dan sesepuh Blok Tajug berkeinginan agar kiranya apa yang
telah terukir dahulu dapat ditapaktilasi. Dengan keinginan
tersebut serta didorong oleh cita-cita luhur berupa memajukan pendidikan
islami di wilayah ini khususnya dan bagi masyarakat Indramayu pada
umumnya, maka para sesepuh masyarakat menyatukan tekad untuk berupaya
agar kiranya di Blok ini dapat berdiri suatu lembaga pendidikan islami
yang mampu mencetak generasi muda islami yang tangguh seperti yang telah
diawali oleh pendahulu mereka.
Oleh sebab itu, pada suatu hari, yaitu
hari Ahad, 4 Rabiul Awal 1422 H/27 Mei 2001, diselenggarakanlah suatu
rapat bersama di kediaman (Alm) H. Salman Alfarisi, yaitu salah seorang
tokoh masyarakat di Blok Tajug ini. Rapat bersama ini dihadiri oleh K.H. Imam Mawardi Hakiem, Ust. Muhammad Basuki Adnan, S.Ag. serta
para sesepuh Blok Tajug. Agenda rapat pada waktu itu adalah penyerahan
wakaf secara resmi kepada pihak yang diamanati, yaitu K.H. Imam Mawardi Hakiem dan Ust. Muhammad Basuki Adnan, S.Ag. Wakaf yang diserahterimakan berupa lahan seluas 4000 m2,
1 bangunan mushola, 2 gedung dengan 7 lokal di dalamnya (4 lokal dalam
kondisi baik dan 3 lokal dalam kondisi belum jadi/belum selesai
dibangun). Wakaf tersebut diamanatkan agar kiranya dapat didirikan
lembaga pendidikan pesantren di dalamnya. Mereka menamakan pesantren ini
dengan nama “Pesantren Al-Ishlah Tajug”.
Kaitannya dengan keputusan tersebut,
dibentuklah sebuah susunan pengurus pesantren, serta diputuskan bahwa
tanggal 1 Juli 2001 adalah sebagai hari jadi pesantren.
Kemudian rapat dilanjutkan pada hari
Selasa, 6 Rabiul Awal 1422 H / 29 Mei 2001 di tempat yang sama. Agenda
acara pada rapat kedua tersebut adalah pendirian yayasan. Yayasan yang
telah terbentuk tersebut mereka beri nama “Yayasan Al-Ishlah Tajug”.
Dengan telah terbentuk dan tersusunnya
perangkat utama sebuah organisasi lembaga, maka lembaran langkah
selanjutnya adalah dibukanya pendaftaran santri baru untuk pertama
kalinya. Santri baru perdana yang terserap adalah sebanyak 19 santri
putra dan 19 santri putri. Adapun guru pembimbing sebanyak 9 orang guru,
6 ustadz dan 3 ustadzah.
Inilah gambaran secara singkat akan
sejarah berdirinya Pesantren Al-Ishlah Tajug ini. Dari pemaparan akan
sejarah singkat ini, dapatlah tergambarkan bahwa Pesantren Al-Ishlah
Tajug berdiri hanyalah bermodalkan tekad dan niat yang luhur. Adapun
fasilitas yang ada untuk dikelola sangatlah minim, apalagi bila kita
bandingkan dengan fasilitas yang telah dimiliki sekarang. Sungguh suatu
perkembangan yang sangat menggembirakan. Semoga yang akan datang,
lembaga pendidikan ini semakin berkembang pesat. Amin.
Sumber = http://alishlahtajug.wordpress.com/sejarah-pendirian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar